Kisah Nabi Idris AS Melihat Surga dan Neraka
Setiap hari Malaikat Izrael dan Nabi Idris beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris mengajukan permintaan. “Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?”
“Wahai Nabi Allah, lagi-lagi permintaanmu aneh,” kata Izrael.
Setelah Malaikat Izrael memohon izin kepada Allah, dibawanya Nabi Idris ke tempat yang ingin dilihatnya.
“Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para Malaikat pun takut melihatnya,” kata Izrael.
“Terus terang, saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi tebal setelah melihatnya,” Nabi Idris menjelaskan alasannya.
Waktu mereka sampai ke dekat neraka, Nabi Idris langsung pingsan. Penjaga neraka adalah Malaikat yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang mengerikan itu. Api neraka berkobar dahsyat, bunyinya bergemuruh menakutkan, tak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibanding tempat ini.
Dengan tubuh lemas Nabi Idris meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Kemudian Izrael membawa Nabi Idris ke surga. “Assalamu’alaikum…” kata Izrael kepada Malaikat Ridwan, Malaikat penjaga pintu surga yang sangat tampan.
Wajah Malaikat Ridwan selalu berseri-seri di hiasi senyum ramah. Siapapun akan senang memandangnya. Sikapnya amat sopan, dengan lemah lembut ia mempersilahkan para penghuni surga untuk memasuki tempat yang mulia itu.
Waktu melihat isi surga, Nabi Idris kembali nyaris pingsan karena terpesona. Semua yang ada di dalamnya begitu indah dan menakjubkan. Nabi Idris terpukau tanpa bisa berkata-kata melihat pemandangan sangat indah di depannya. “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…” ucap Nabi Idris beulang-ulang.
Nabi Idris melihat sungai-sungai yang airnya bening seperti kaca. Di pinggir sungai terdapat pohon-pohon yang batangnya terbuat dari emas dan perak. Ada juga istana-istana pualam bagi penghuni surga. Pohon buah-buahan ada disetiap penjuru. Buahnya segar, ranum dan harum.
Waktu berkeliling di sana, Nabi Idris diiringi pelayan surga. Mereka adalah para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak muda yang amat tampan wajahnya. Mereka bertingkah laku dan berbicara dengan sopan.
Mendadak Nabi Idris ingin minum air sungai surga. “Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali.”
“Silakan minum, inilah minuman untuk penghuni surga.” Jawab Izrael. Pelayan surga datang membawakan gelas minuman berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi Idris pun minum air itu dengan nikmat. Dia amat bersyukur bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Tak pernah terbayangkan olehnya ada minuman selezat itu. “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah,” Nabi Idris mengucap syukur berulang-ulang.
Setelah puas melihat surga, tibalah waktunya pergi bagi Nabi Idris untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mau kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat keindahan dan kenikmatan surga Allah.
“Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris.
“Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah di hisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Izrael.
“Tapi Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Akhirnya Allah mengkaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Isris berusia 82 tahun.
Firman Allah:
“Dan ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86).
***
Pada saat Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Idris. “Siapa orang ini? Tanya Nabi Muhammad kepada Jibril yang mendampinginya waktu itu.
“Inilah Idris,” jawab Jibril. Nabi Muhammad mendapat penjelasan Allah tentang Idris dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 85 dan 86, serta Surat Maryam ayat 56 dan 57.
***************************************
Sumber Bacaan:
Alkisah Nomor 01 / 3-16 Januari 2005
p/s:
Semoga kita sama-sama mendapat rahmat Allah s.w.t agar berpeluang merasa nikmat syurga.
Amiin...
Kisah Nabi Idris a.s
Nabi Idris adalah orang pertama yang menerima wahyu lewat Malaikat Jibril, ketika berumur 82 tahun. Tak ada informasi tentang lokasi pasti mengenai kehidupan Idris (Hurmus al-Haramisah) yang ditugaskan untuk membenahi akhlak anak cucu Qabil ini.
Ada yang menyebut daerah Munaf, Mesir, namun adapula yang menyebut Babilonia. Yang pasti Idris yang sejak kecil belajar ilmu dari Nabi Syits (Putra Adam as), kepadanya telah diturunkan wahyu kenabian.
“Dan Ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS. Maryam: 56-57)
Idris menurut riwayat dalam hadis Bukhari adalah kakeknya bapak Nuh a.s. berarti Nabi Idris merupakan generasi ke enam dari Adam, mengingat Nuh sendiri sebagai keturunan ke sepuluh dari Adam as.
Kelebihan Nabi Idris a.s
Pertama, dia manusia pertama yang pandai baca tulis dengan pena. Kepada Idrislah Allah swt memberikan 30 sahifah alias suhuf lembaran-lembaran ajaran Tuhan, berisi petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya.
Kedua, Nabi Idris diberi bermacam-macam pengetahuan mulai dari merancak (merawat) kuda, ilmu perbintangan (falaq), sampai ilmu berhitung alias matematika.
Ketiga, Nama Nabi Idris sendiri berasal dari kata Darasa yang artinya belajar. Idris memang sangat rajin mengkaji ajaran Allah swt yang diturunkan kepada Adam dan Nabi Syits, bahkan yang langsung kepada dirinya. Nabi Idris juga sangat tekun mengkaji fenomena alam semesta, yang semua merupakan ayat dan pertanda dari Tuhannya.
Keempat, Nabi Idris as ialah orang yang pertama pandai memotong dan menjahit pakaiannya. Orang-orang sebelumnya konon hanya mengenakan kulit binatang secara sederhana dan apa adanya untuk dijadikan penutup aurat.
Idris yang haus akan ilmu pengetahuan sehari-hari memang disibukkan oleh berbagai kepentingan, namun ia tetap selalu ingat kepada Tuhan. Dengan berbekal pengetahuan yang mencapai kelengkapan, dengan kekuatan dan kehebatan yang mumpuni.
Idris menjadi gagah berani tak takut mati, tak gentar kepada siapa saja, terutama dalam menyadarkan keturunan Qabil-Iqlima yang saat itu penuh dengan kesesatan. Dapat dipahami jika ia mendapat gelar kehormatan Asadul Usud alias “Singa di atas segala singa” dari Allah swt.
Kepada kaumnya, Idris diperintahkan memberantas kebiasaan melakukan kenistaan. Idris ditugaskan untuk membenahi pekerti rendah, zalim terhadap sesama, suka permusuhan, serta suka berbuat kerusakan. Kepada keturunan Qabil, Idris menandaskan, iman kepada Allah bisa memberikan keberuntungan. “Untuk itu wahai kaumku,” kata Idris,
“Peganglah tali agama Allah, beribdalah hanya kepada Allah. Bebaskan diri dari azab akhirat dengan cara amal saleh dan kebaikan. Zuhudlah di dunia dan berlaku adil, mengerjakan shalat sesuai dengan ajaran Tuhan. Berpuasa pada hari tertentu setiap bulan, jihad melawan musuh agama bikinan setan, serta keluarkan zakat dan sedekah membantu kaum papa dan kaum yang ditimpa kemalangan”
Selain itu, Idris juga selalu menyatakan beberapa pesan kebajikan:
Pertama, salat mayit lebih sebagai penghormatan, karena pemberi syafaat hanya Tuhan sesuai ukuran amal kebajikan.
Kedua, besarnya rasa syukur yang diucapkan, tetap tidak akan mampu mengalahkan besarnya nikmat Tuhan yang diberikan.
Ketiga, sambutlah seruan Tuhan secara ikhlas, untuk shalat, puasa, maupun menaati semua perintah-Nya.
Keempat, hindari hasad alias dengki kepada sasama yang mendapat rezki, karena hakikat jumlahnya tidak seberapa.
Kelima, menumpuk numpuk harta tidak ada manfaat bagi dirinya. Keenam, kehidupan handaknya diisi hikmah kebijakan (Ma’al anbiya’ fil Quranil Karim:78)
Semoga bermafaat…
Cerita Nabi Idris as – Kisah dengan malaikat maut Izroil
Posted in: Cerita Nabi
– April 20, 2013Cerita nabi idris
Sebuah cerita islami yaitu yang mengulas tentang cerita Nabi Idris
merupakan salah satu nabi utusan Allah SWT yang diberi tugas untuk
menyampaikan risalah kepada kaumnya. Nabi Idris diberi hak kenabian oleh
Allah setelah nabi Adam As. Nabi Idris hidup sekitar tahun 4533 sampai
dengan 4188 sebelum masehi.
Nabi
idris as merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam as. Berikut merupakan
Silsilah lengkap asal usul nabi idris adalah, Idris bin yarid bin
Mahlail bin qainan bin anusy bin syits bin adam. Menurut kitab tafsir,
nabi istris hidup seribu tahun setelah Nabi Adam as wafat.
Nabi
idris merupakan hamba Allah yang selalu mempelajari mushaf-mushaf nabi
adam as. Ia juga mendapat gelar sebagai ”Asadul Usud” yang artinya
Singa, karena ia tidak pernah putus asa ketika menjalankan tugasnya
sebagai seorang Nabi. Ia tidak pernah takut menghadapi umatnya yang
kafir. Namun ia tidak pernah sombong, ia juga memiliki sifat pemaaf.
Selain
sifat yang terpuji, Nabi idris as sebagai nabi Allah juga dianugrahi
dengan berbagai kepandian dan kemahiran dalam berbagai disiplin ilmu, ia
juga dianugrahi kemampuan untuk membuat berbagai peralatan untuk
mempermudah kegiatan atau pekerjaan manusia. Dalam beberapa kisah
islam, ia dikisahkan sebagai nabi pertama yang mengenal tulisan,
menguasai berbagai bahasa, ilmu perhitungan, ilmu alam, astronomi dan
lain lain.
Cerita Nabi Idris
– Pada masa nabi idris, pernah suatu ketika banyak manusia melupakan
Allah, sehingga Allah pun menghukum manusia dengan membuat kemarau yang
panjang. Kemudian nabi idris pun turun tangan, ia memohon kepada Allah
untuk mengakhiri hukum kemarau panjang tersebut. Allah menghabulkan
permohonan nabi idris itu, dan lalu musim kemarau pun berakhir, hujan
turun.
Nabi Idris as diutus oleh
Allah untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah
menyebambah kepada Allah serta memberi beberapa pedoman hidup bagi
pengikutnya supaya selamat dari siksaan di dunia maupun di akhirat.
Nabi
Idris as disebutkan dalam sebuah hadist sebagai salah seorang dari
nabi-nabi pertama yang berbicara dengan Nabi Muhammad SAW dalam salah
satu surga selama Mi’raj. Ketik Nabi Muhammad sedang melakukan
perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Indris as. Nabi
Muhammad bertanya kepada malaikat Jibril yang mendampinya saat itu ”
Siapa orang ini?”
Malaikat jibril menjawab ”Inilah Idris”
Nabi
idris as diyakini sebagai seorang penjahit berdasarkan hadist ; Ibnu
Abbas berkata, ”Dawud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang
petani, Nuh seorang tukang kayu, idris seorang penjahit dan musa adalah
penggembala” (dari Al-Hakim)
Nasihat Nabi Idris as
Nabi Idris as mempunyai beberarapa nasihat dan untaian kata mutiara, antara lain sebagai berikut :
Kesabaran
yang diserai iman kepada Allah (akan) membawa kemenangan, orang yang
bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya
dengan amal-amal salehnya, Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan
berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula (untuk) puasa dan
salatmu, janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah
palsu supaya kamu idak ikut berdosa, Taatlah kepada rajamu dan
tundukklah kepada pembesarmu serta penuhilah selalu mulutmu dengan
ucapan syukur dan puji kepada Allah. Janganlah iri hati kepada
orang-orang yang baik nasibnya karema mereka tidak akan banyak dan lama
menikmati kebaikan nasibnya. Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak
sesuatu pun akan memuaskannya. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang
diperolehnya, seorang tidak dapat bersyukur kepada Allah atas
nikmat-nikmat yang diperoleh itu.
Allah
pun memberikan mukjizat kepadanya berupa kepandaian di segala bidang.
Di antara mukjizat nabi Idris as adalah sebagai berikut; Hebat dalam
menunggang kuda, pada saat itu sedikit orang yang dapat menunggang kuda,
ia dapat menulis. Ketika itu tidak ada umatnya yang dapat menulis. Ia
dapat menjahit pakaian, pada saat itu, belum ada yang mampu menjahit
pakaian.
Nabi idris as mendapat kitab
dari Allah SWT sebanyak 30 Shohifah. Dalam kita ini berisi jaran
kebenaran seperti halnya Al Qur’an. Kitab itu merupakan petunjuk yang
disampaikan kepada ummatnya. Sehingga ummatnya yang sudah rusak
akhlaknya sedikit demi sedikit kembali ke jalan yang benar.
Kisah Nabi Idris dan Malaikan maut Izroil
Setiap
hari malaikat Izroid dan Nabi Idris as beribadah bersama. Suatu kali,
sekali lagi Nabi Idris as mengajukan permintaan ”Bisakah engkau membawa
saya melihat surga dan neraka?”
Malaikat izroil pun menjawab ”Wahai Nabi Allah, lagi lagi permintaanmu aneh”
Nabi
idris pun di bawa ke tempat yang ingin dilihatnya, tentunya malaikat
izrois telah memohon izin kepada Allah, dan Allah mengizinkannya.
Malaikat izroil berkata lagi ”Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para malaikat pun takut untuk melihatnya”
Kemudian
Nabi Idris pun menjelaskan alasannya ”Terus terang, saya takut sekali
kepada azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi lebih tebal
setelah melihatnya”
Cerita Nabi Idris
– Saat malaikat izroil dan Nabi Idris sampai di dekat neraka, nabi
idris as langsung pingsan. Malaikat penjaga neraka merupakan sosok yang
sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka
kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris as tidak sanggup menyaksikan
berbagai siksaan yang sangat mengerikan itu. Tidak ada pemandangan yang
lebih mengerikan dibandingkan dengan neraka. Api berkobar dahsyat, bunyi
yang bermuruh menakutkan dan hal-hal yang mengerikan lainnya.
Nabi
idris meninggalkan neraka dengan tubuh yang lemas. Selanjutnya, Nabi
Idris di bawah oleh malaikat izroil ke surga. Malaikat Izroil
mengucapkan salam kepada malaikat penjaga pintu surga yaitu Malaikat
Ridwan, Assalamu’alaikum …” berbeda dengan malaikat penjaga neraka,
malaikat Ridwan memiliki paras yang tampan, wajahnya selalu berseri-seri
dan dihiasai dengan senyum yang ramah. Siapaun akan senang untuk
memandangnya. Selain itu juga menampilkan sikap yang amat sopan, lemah
lembut ketika mempersilahkan para penguni surga memasuki tempat yang
penuh kedamaian dan kenikmatan itu.
Tidak
berbeda saat melihat neraka, nabi idris nyaris pingsan saat melihat
surga, bukan karena takut, tapi karena terpesona. Begitu indah dan
menakjubkan apa yang ada di surga. Subhanallah, Subhanallah,
Subhanallah.. ucapan nabi Idris berulang-ulang karena ia begitu terpukau
oleh keindahan surga.
Cerita nabi Idris
– Dilihatnya sunga-sungai yang airnya begitu bening seperi kaca.
Sementara itu di pingir sungai terdapat pohon-pohon yang bagian
batangnya terbuat dari peak dan emas. Lalu ada juga istana-istaina untuk
para penghuni surga. Di setiap penjuru ada pohon yang menghasilkan
buah-buahan, buahnya pun begit segar, ranum dan harum.
Nabi
idris juga mempunyai kesempatan untuk berkeliling, ia diiringin oleh
para pelayan surga. Mereka merupaka para bidadari yang cantik jelita dan
anak-anak mudah yang sangat tampan wajahnya. Mereka menampilkan tingkah
laku yang baik, dan sopan saat berbicara. Tiba tiba nabi idris iingin
meminum air sungai surga. Nabi idris pun meminta izin, ”bolehkah saya
meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali”
Lalu
malaikat izroil mengizinkannya, ”Silahkan minum, inilah minuman untuk
penguni surga.” Jawab malaikat izroil. Pelayan surga datang membawa
segelas minum yang terbuat dari emas dan perak. Nabi idris kemudian
meminum air itu dengan nikmat. Dia begitu bersyukur diberi kesempatan
bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak. Minuman
yang selezat itu tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ucapan hamdalah
berkali-kali pun terucap dari mulutnya ”Alhamdulillah, Alhamdulillah,
Alhamdulillah”
Setelah nabi idris
puas melihat surga, akhirnya tiba jug waktu baginya untuk meninggalkan
surga dan kembali lagi ke bumi. Namun ia tidak mau kembali lagi ke bumi.
Hatinya sudah terpikat oleh keindahan dan kenikmatan surga milik Allah
yang maha kuasa.
Nabi idris as pun berkata ”Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kimata nanti,”
Malaikat
izroil pun menjawab ”Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti,
setelah semua amal ibadah dihisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni
surga bersama para Nabi dan orang beriman lainnya,”
Namun
Allah merupakan Tuhan Yang Maha pengasih, terutama kebada Nabi-Nya.
Allah pun mengkaruniakan sebuah tempat yang begitu mulia di langit sana,
dan nabi idris merupakan satu-satunya nabi yang tinggal di surga tanpa
mengalami kematian. Ketika dibawa ke tempat mulia itu, saat itu nabi
idris baru berusia 82 tahun. cerita nabi idris
Ada
4 ayat dalam Al Qur an yang berhubungan dengan kisah Nabi Idris as,
ayat-ayat tersebut saling terhubungan di dalam surah maryam dan surah
Al-Anbiya’. ”dan ceritakanlah (hai muhammad kepada mereka, kisah) Idris
yang terdapat tersebut di dalam Al Qur an. Sesungguhnya ia merupakan
orang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan kami telah
mengangkatnya ke martabat yang tinggi (Qs. 19 : 56 – 57)
”Dan
(ingatlah kisah) ismail, idris, dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk
orang-orang yang sabar. Kami telah memasukan mereka ke dalam rahmat
Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang sabar.” (Qs. 21 : 85
– 86)
Semoga cerita nabi idris
di atas bisa kita ambil hikmahnya, semakin meyakini adanya surga dan
neraka. Meningkatkan iman dan takwa kita agar diizinka masuk surga,
menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan Allah agar tidak
terkena siksa api neraka. Aamiin.
Kisah Nabi Idris v.s. Dengan Iblis
Posted on Jun 8, 2011 by nursyirah
Dirujuk dari Ust. Abu Basyer أًلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Sahabat yang dirahmati Allah,
Iblis akan datang menggoda dan menghasut anak Adam dalam semua peringka. Tetapi Iblis amat sukar untuk menggoda para rasul dan para nabi yang bersifat maksum dan sentiasa didalam pemeliharaan Allah SWT.
Iblis berusaha untuk menggoda Nabi Idris a.s. ternyata usaha-usahanya gagal kerana kedatangan Iblis sudah diketahui oleh Nabi Idris a.s. terlebih dahulu.
Pada suatu hari Nabi Idris a.s. didatangi seorang lelaki yang membawa sebiji telor. Ketika itu Nabi Idris a.s. sedang menjahit bajunya. Tanpa ucapan salam, lelaki itu terus menegur Nabi Idris, “Wahai Idris, bolehkah Tuhan kamu memasukkan dunia ke dalam telor yang sedang aku pegang ini?”
Dengan izin Allah SWT. Nabi Idris tahu dengan siapa dia sedang berhadapan. Lalu berkata Nabi Idris, “Datanglah dekat denganku dan tanyalah apa yang engkau hendak tanya.” Lelaki itu pun mendekati Nabi Idris yang masih sedang menjahit.
“Bolehkah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini?” Lelaki asing itu mengulangi pertanyaannya.
“Tuhanku boleh memasukkan dunia ke mana sahaja, jangankan ke dalam telur yang engkau pegang itu, bahkan Dia boleh masukkan dunia ke dalam lubang jarum yang aku pegang ini.” kata Nabi Idris a.s.
Kemudian dengan pantas sekali baginda bingkas mencucuk mata lelaki itu dengan jarum yang ada di tangannya. Terperanjat lelaki asing itu dan dia tidak sempat berbuat apa-apa. Kelam-kabut dia melarikan diri meninggalkan Nabi Idris a.s. yang telah membutakan matanya.
Lelaki yang menganggu Nabi Idris a.s adalah Iblis laknatullah.
Pengajarannya :
1. Iblis akan datang untuk menggoda anak Adam, samaada terdiri daripada para Nabi atau manusia biasa dengan berbagai helah dan tipu daya. Oleh itu kita hendaklah berhati-hati dengan tipu muslihat Iblis.
2. Tips yang diajarkan oleh ulama untuk menghindari hasutan Iblis ini iaitu apabila ada keraguan atau was-was dalam hati cepat-cepat tinggalkan was-was tersebut dan terus ambil tindakkan yang pasti. Contoh jika kita terlupa bilangan rekaat dalam solat samaada rekaat ke3 atau ke 4, ambil sebagai rekaat ke3 dan tambah satu lagi rekaat dan diakhiri dengan sujud sahwi.
3. Apabila berhajat untuk bersedekah atau ingin membuat sesuatu amal soleh, terus dilaksanakan jangan di tangguh-tangguh lagi kerana yang cuba melenggah-lenggahkannya adalah dari bisikan Iblis.
4. Senjata yang dapat menghancurkan Iblis :
Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud :”Wahai Iblis, apakah senjata yang dapat menghancurkan engkau?”
Berkata Iblis, “Ya Nabi Allah. Orang-orang yang banyak berzikir dan banyak bersedekah dengan bersembunyi (ikhlas hati) serta berbanyak-banyak taubat dan banyak membaca al-Qur’an Kalam Allah, dan banyak sembahyang di tengah malam. Itu semua akan menghancurkan aku”.
Kesalehan Nabi Idrus as ternyata mampu mengalahkan kemampuan Iblis. Bahkan, hanya dengan sepucuk jarum jahit yang biasa digunakan untuk bekerja, dia mampu membuat mata Iblis menjadi buta.
Kisahnya
Nabi Idris as merupakan sosok nabi dan rasul yang terkenal kesalehannya. Beliau merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam as. Beliau lahir 1.000 tahun setelah wafatnya Nabi Adam as. Nama aslinya adalah Ukhunuh. Namun karena tekun mempelajari ilmu agama dan kitab-kitab Allah, maka beliau dikenal dengan nama Idris.
Menurut riwayat, Nabi Idris as adaalah seorang nabi pertama yang paling pandai menulis dengan bahasa dan dapat membaca. Karena kemampuannya membaca itu, Allah SWT telah menurunkan 30 syahifah yang berupa petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya yang terdiri dari keturunan Qabil yang merupakan putra Nabi Adam as yang durhaka kepada Allah SWT.
Pandai Menjahit
Selain terkenal karena kemampuannya dalam menulis dan membaca, beliau juga dikenal sebagai orang pertama yang mampu menunggang kuda, mengetahui ilmu bintang, pandai mengira serta memerangi orang yang durhaka kepada Allah SWT. Beliau juga adalah orang pertama yang pandai menggunting dan menjahit pakaian yang dibuat dari kulit binatang.Kehidupan sehari-harinya selalu diisi dengan kegiatan beribadah kepada Allah SWT serta menolong orang miskin. Pada saat waktu luang beliau gunakan untuk menjahit pakaian. Biasanya apabila pakaian itu siap, dia akan memberikannya kepada orang yang miskin. Di samping itu, setiap hari dia tidak pernah lepas dari berpuasa.
Nabi Idris as tidak pernah lupa untuk berbakti dan beribadah kepada Allah SWT meskipun dia sibuk menhadapi tugas-tugas harian. Nabi Idris as juga seorang yang gagah, beliau memiliki kekuatan luar biasa. Karena itulah beliau dikenali sebagai “Asadul Usud” atau singa dari segala singa.
Dengan dikaruniai Allah SWT sifat gagah itu, Nabi Idris as mampu memerangi orang yang durhaka kepada Allah SWT. Karena itulah beliau dimuliakan Allah SWT seperti penjelasan dalam Surat Maryam ayat 56-57.
Allah SWT berfirman,
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا (٥٦)
وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا (٥٧)
56. dan Ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi.
57. dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.
Hal ini juga dikuatkan dalam surat Al Anbiya ayat 85-86.
Allah SWT berfirman,
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ (٨٥)
وَأَدْخَلْنَاهُمْ فِي رَحْمَتِنَا إِنَّهُمْ مِنَ الصَّالِحِينَ (٨٦)
85. dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. semua mereka Termasuk orang-orang yang sabar.
86. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat kami. Sesungguhnya mereka Termasuk orang-orang yang saleh.
Menikam Mata Iblis
Selama masa hidupnya, Nabi Idris as sangat takwa dan saleh, ini yang membuat iblis dan setan iri hati. Pada suatu hari ketika Nabi Idris as sedang duduk menjahit baju, tiba-tiba dan entah darimana datangnya, muncullah seorang laki-laki di depan pintu rumahnya sambil memegang sebutir telur di tangannya.Iblis yang menyamar sebagai lelaki itu berkata,
“Ya Nabiyullah, bisakah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini?
Sekilas Nabi Idris as melihat lelaki itu dan dia sudah mengetahui bahwa orang yang berada di hadapannya itu adalah iblis laknatullah yang sedang menyamar.
Nabi Idris as berkata,
“Kemarilah, mendekatlah kepadaku dan tanyalah yang engkau mau.”
Iblis menyangka dirinya pandai menyamar dan mendekat Nabi Idris as. Dia terlihat senang karena merasa penyamarannya tidak diketahui oleh Nabi Idris as.
Iblis berkata,
“Bisakah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini?”
“Jangankan memasukkan dunia ini ke dalam telur sebesar ini, bahkan ke dalam lubang jarumku ini pun Tuhanku berkuasa melakukannya,” jawab Nabi Idris as.
Lalu dengan secepat kilat Nabi Idris as menusuk mata iblis dengan jarumnya. Secepat kilat jarum itu mengenai matanya, dan iblis pun menjerit kesakitan. Dia terkejut dan tidak menyangka kalau Nabi Idris as akan mengetahui tipu dayanya.
Karena mata iblis tertusuk jarum Nabi Idris, maka matanya telah menjadi buta. Tanpa membuang waktu, iblis pun lari tunggang langgang hingga hilang dari pandangan Nabi Idris as.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Nabi Idris a.s
Nabi Idris
adalah keturunan keenam daripada nabi Adam. Nama baginda ialah Idris bin
Mahlail bin Qinan bin Anusy bin Syits bin Adam dan nama sebenarnya
ialah Khanaukh. Nabi Idris adalah keturunan nabi Adam yang pertama
dilantik menjadi nabi selepas Adam a.s dan Syits a.s. Baginda juga
merupakan moyang kepada nabi Nuh a.s. Allah telah menyebut Idris sebagai
Nabi dan orang yang benar di dalam surah Maryam ayat 56-57.
“Ceritakanlah (kepada mereka, wahai Muhammad! (kisah)) Idris di dalam
al-Quran. Sesungguhnya dia adalah orang yang benar(shiddiq) dan seorang
nabi. Kami telah mengangkat (darjatnya) ke tingkatan yang tinggi.”
Semasa kanak-kanak, Idris telah belajar daripada Syits dan baginda telah
mendapat banyak ilmu. Setelah dewasa, Allah telah melantik Idris
menjadi nabi dan memberikan baginda sebanyak 30 kitab. Setelah menjadi
nabi, Idris telah menyeru pengikutnya menyembah Allah dan berbuat
kebaikan.
Nabi Idris adalah orang yang pertama menulis menggunakan pen dan memakai
baju yang berjahit.Nabi Idris juga memiliki kepakaran menunggang kuda,
mengira, ilmu bintang, menggunting dan menjahit pakaian. Baginda juga
adalah seorang yang sangat berani dan gagah dalam melaksanakan dakwah
dan menentang kejahatan sehingga digelar Asadul Asad iaitu Singa dari
segala Singa.
Sepanjang nabi Idris berdakwah, baginda hanya mempunyai pengikut yang
sedikit. Ramai orang yang menentang nabi Idris sehingga baginda terpaksa
melarikan diri dan meninggalkan Mesir.
Allah telah menurunkan wahyu kepada baginda dan memberitahunya bahawa
Allah mengangkat darjat nabi Idris seperti seluruh amalan anak Adam.
Salah satu malaikat pilihan Allah datang menemui Nabi Idris dan mengajak
baginda berbincang sehingga amalan nabi Idris bertambah. Kemudian,
malaikat tersebut membawa nabi Idris di antara kedua sayapnya naik ke
langit. Apabila sampai ke langit keempat, mereka bertemu dengan Izrail.
Izrail bertanya di mana nabi Idris. Malaikat yang membawa nabi Idris
memberitahu bahawa Idris ada di belakangnya. Kemudian, Izrail
memberitahu bahawa nyawa nabi Idris harus dicabut di langit yang keempat
dan Izrail terus mencabut roh nabi Idris.
Begitulah kisah nabi Idris yang telah Allah muliakan di dalam firmanNya,
“Ingatlah kisah Ismail, Idris dan Zulkifli. Masing-masing tergolong
orang yang sabar.”(Al-Anbiya’:85)
Tidak banyak keterangan yang didapati tentang kisah Nabi Idris di dalam
Al-Quran mahupun dalam kitab-kitab Tafsir dan kitab-kitab sejarah
nabi-nabi.Di dalam Al-Quran hanya terdapat dua ayat tentang Nabi Idris
iaitu dalam surah Maryam ayat 56 dan 57 dan dalam surah Anbiya ayat 85
dan 86: "Dan ceritakanlah { hai Muhammad kepada mereka , kisah } Idris
yang terdapat tersebut di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang
yang sangat membenarkan dan seorang nabi. 57 - Dan Kami telah
mengangkatnya ke martabat yang tinggi." { Maryam : 56 - 57 } "Dan
(demikianlah pula) Nabi-nabi Ismail dan Idris serta Zul-Kifli; semuanya
adalah dari orang-orang yang sabar. Dan Kami masukkan mereka dalam
(kumpulan yang dilimpahi) rahmat Kami: sesungguhnya mereka adalah dari
orang-orang yang soleh." { Anbiya : 85 - 86 }
Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam a.s. putera dari Yarid
bin Mihla'iel bin Qinan bin Anusy bin Syith bin Adam A.S. dan adalah
keturunan pertama yang dikurniai kenabian menjadi Nabi setelah Adam dan
Syith. Menurut Ibnu Kathir dalam Qhisasul Anbiya' mengatakan bahawa Nabi
Idris a.s sempat bertemu dengan Nabi Adam. Ini menggambarkan bahawa
enam generasi dapat bertemu diantara satu sama lain.[1]
Nabi Idris dianugerahkan kepandaian di dalam pelbagai disiplin ilmu
kemahiran serta mencipta peralatan yang digunakan manusia sekarang ini
seperti penulisan, matematik, astronomi, dan lain-lain lagi. Menurut
sebuah kisah, terdapat satu masa di mana kebanyakan manusia telah
melupakan tuhan, dan bumi telah dihukum dengan kemarau.
Walaubagaimanapun, Nabi Idris a.s. telah berdoa ke hadrat Allah s.w.t.
dan berakhirlah musim kemarau tersebut dengan turunnya hujan.
Nabi Idris menurut sementara riwayat bermukim di Mesir di mana ia
berdakwah untuk agama Allah mengajarkan tauhid dan beribadat menyembah
Allah serta memberi beberapa pendoman hidup bagi pengikut-pengikutnya
agar menyelamat diri dari seksaan di akhirat dan kehancuran serta
kebinasaan di dunia. Ia hidup sampai usia 82 tahun.
Menurut sebuah buku The Prophet of God Enoch: Nabiyullah Idris, Idris
ialah nama Arab bagi Enoch. Beliau dinyatakan di dalam Al-Quran sebagai
manusia yang dipilih oleh Allah s.w.t. sehingga beliau diangkat ke
langit.
Satu kepercayaan yang tidak dipastikan kesahihannya mengatakan bahawa
piramid telah dibina sebagai merujuk kepada Nabi Idris a.s., kerana di
kawasan itulah di mana beliau diangkat ke langit.
Nasihat Dan Pengajaran
Di antara beberapa nasihat dan kata-kata mutiaranya ialah : ~
1. Kesabaran yang disertai iman kepada Allah membawa kepada kemenangan.
2. Orang yang bahagia ialah orang yang berwaspada dan mengharapkan syafaat daripada Tuhannya dengan amal-amal solehnya.
3. Apabila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa maka ikhlaskanlah niatmu demikian pula puasa dan solatmu.
4. Janganlah
bersumpah dalam keadaan kamu berdusta dan janganlah menuntut sumpah
dari orang yang berdusta agar kamu tidak menyekutui mereka dalam dosa.
5. Taatlah
kepada raja-rajamu dan tunduklah kepada pembesar-pembesarmu serta
penuhilah selalu mulut-mulutmu dengan ucapan syukur dan pujian kepada
Allah.
6. Janganlah iri hati kepada orang-orang yang bernasib baik , kerana mereka tidak akan banyak dan lama menikmati nasib baiknya.
7. Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
8. Tanpa
membahagi-bahagikan nikmat yang diperolehnya seorang tidak dapat
bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehinya itu.
Firman Allah bahawa Nabi Idris diangkat martabatnya. Ibnu Abi Hatim
dalam tafsirnya meriwayatkan bahawa Nabi Idris wafat tatkala berada di
langit keempat dibawa oleh seorang Malaikat Wallahu a'alam bissawab.
Kisah Nabi Idris Naik Ke Langit
Nabi Idris ‘Alaihissalam
Nabi Idris ‘alaihissalam adalah seorang
nabi yang Allah puji akan sifat pembenaran yang sempurna, mempunyai ilmu
yang sempurna, keyakinan yang kokoh, dan banyaknya amal shaleh. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengangkat namanya ke seluruh penjuru alam, serta Allah angkat kedudukannya di antara makhluk yang dekat dengan-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Demikianlah komentar Syaikh As-Sa’di dalam menafsirkan Surat Maryam: 56-57.Dalam Alquran dan sunah tidaklah terlalu panjang lebar cerita akan Nabi Idris ‘alaihissalam. Dalam Alquran hanya tiga ayat yang menyebut langsung tentangnya. Di antaranya,
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا {56} وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا {57}
“Dan ingatlah apa di dalam al-Kitab tentang Nabi Idris. Dia adalah seorang sangat pembenar, lagi seorang Nabi.” (QS. Maryam: 56-57)Mujahid menjelaskan tentang ayat tersebut bahwa Nabi Idris ‘alaihissalam diangkat ke langit dalam keadaan tidak mati seperti Nabi Isa ‘alaihissalam (Tafsir Ath-Thabari, 72:16 dengan sanad yang shahih). Ada riwayat lain yang menjelaskan bahwa dia diangkat malaikat ke langit, kemudian datanglah malaikat maut mencabut nyawanya di sana, wallahu a’lam.
Nabi Idris ‘alaihissalam bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di langit yang keempat saat peristiwa mi’raj. Hal ini menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menempatkan kedudukannya pada derajat yang tinggi di antara para nabi lainnya. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam ayat yang lain,
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كَلٌّ مِّنَ الصَّابِرِينَ
“Dan Nabi Ismail, Nabi Idris, Nabi Dzulkifli, mereka termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anbiya: 85)Demikian juga, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan dalam hadis sesuatu yang mengisyaratkan tentang sifat Nabi Idris ‘alaihissalam. Beliau bersabda:
“Adalah seorang nabi dari para nabi yang menggaris nasib, maka barang siapa yang mampu melakukannya (dengan bekal ilmu yang pasti dan mencocoki), maka hal itu boleh baginya.” (HR. Muslim)
Sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa nabi yang dimaksud (dalam hadis di atas) adalah Nabi Idris ‘alaihissalam. Imam Nawawi menjelaskan tentang hadis ini, “Maksud yang sesungguhnya menggaris nasib itu hukumnya haram, dikarenakan hal itu tidaklah dilakukan kecuali dengan syarat harus dengan ilmu yang pasti dan mencocoki, dan tidak ada bagi kita. Adapun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyebutkan hukumnya, supaya tidak salah tafsir bahwa apa yang dilakukan nabi tersebut haram, karena memang nabi tersebut punya ilmunya sehingga boleh melakukannya. Adapun kita tidak punya ilmu tentangnya.” (Syarh Muslim, 5:21)
Kapan Masa Hidup Nabi Idris ‘Alaihissalam?
Terjadi perbedaan yang mendasar tentang riwayat Nabi Idris ‘alaihissalam, apakah dia seorang nabi yang hidup sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam ataukah sesudahnya? Ahli sejarah seperti Ibnu Katsir, Ath-Thabari, Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, Asy-Syaukani, As-Suyuthi, dan lainnya menjelaskan bahwa Nabi Idris ‘alaihissalam hidup sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam. Alasan mereka:1. Ditinjau dari nasab bahwa Nabi Idris itu nama aslinya adalah Khonukh yang termasuk nenek moyang nabi Nuh ‘alaihissalam.
2. Tafsir ayat:
أُوْلَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِم مِّنَ
النَّبِيِّينَ مِن ذُرِّيَّةِ ءَادَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ
وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَاءِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا
وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُ الرَّحْمَـنِ خَرُّوا
سُجَّدًا وَبُكِيًّا
“Mereka itulah adalah orang-orang yang Allah telah beri nikmat,
yaitu kalangan para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami
angkat bersama Nuh dari keturunan Ibrohim dan Israil, dan dari
orang-orang yang Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila
dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka
menyangka dengan bersujud dan menangis.” (QS. Maryam: 58)Makna (من ذرية آدم) adalah nabi Idris ‘alaihissalam. Sebab dalam ayat itu diurutkan tentang silsilah keturunannya. Dan Nabi Idris ‘alaihissalam termasuk keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam yang tidak bersama Nabi Nuh ‘alaihissalam dalam perahu. Berarti Nabi Idris ‘alaihissalam urutannya sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam.
3. Imam an-Nawawi berkata, “Perkataan Nabi Idris (مرحبا بالنبي الصالح والأخ الصالح) ) tidak menghalangi bahwa keberadaan Nabi Idris ‘alaihissalam sebagai bapak nabi kita yakni Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebab perkataan ‘saudara yang shaleh’ mengandung pengertian bahwa itu sebagai bahasa lembut dan beradab, di mana memakai lafaz saudara sekalipun ia anak laki-lakinya karena para nabi semuanya bersaudara, demikian juga orang-orang mukmin semuanya bersaudara.” (Syarh Muslim, 2:220).
Adapun ulama yang lain, seperti Al-Qurthubi, Muhammad bin Abdul Wahab, Ibnu Utsaimin, dan lainnya menyatakan bahwa Nabi Idris ‘alaihissalam itu hidup sesudah Nabi Nuh ‘alaihissalam. Mereka beralasan:
1. Perkataan manusia kepada Nabi Nuh ‘alaihissalam di saat meminta syafa’at:
“Wahai Nuh…! Engkau adalah rasul pertama yang Allah utus untuk penduduk bumi.”
Di sini telah jelas bahwa tidak ada rasul sebelum Nabi Nuh. Jadi kalau Nabi Idris termasuk rasul maka tidak mungkin dia hidup sebelum Nabi Nuh.
2. Tafsir QS. An-Nisa: 163. Di sini para nabi diurutkan sesudah Nabi Nuh ‘alaihissalam, termasuk di antaranya Nabi Idris ‘alaihissalam, berarti masanya setelah Nabi Nuh ‘alaihissalam.
3. Ucapan Imam Al-Bukhari dalam Shahih-nya bahwa Nabi Idris ‘alaihissalam adalah Nabi Ilyas ‘alaihissalam. Dan telah jelas diketahui bahwa Nabi Ilyas ‘alaihissalam hidupnya setelah Nabi Nuh.
4. Perkataan Nabi Idris ‘alaihissalam sendiri ketika bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di langit keempat (dalam peristiwa mi’raj) (مرحبا بالنبي الصالح والأخ الصالح) (“Selamat datang wahai Nabi yang shaleh dan saudara yang shaleh!”). kalau Nabi Idris ‘alaihissalam hidup sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam. Tentu ia akan mengatakan: (مرحبا بالنبي الصالح والأخ الصالح) (“Selamat datang wahai Nabi yang shaleh dan anak yang shaleh!”) sebagaimana ucapan Nabi Adam dan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
Ada lagi pendapat yang tidak memihak, di antaranya adalah:
1. Ibnu Hajar berkata, “Pengertian bahwa Nabi Nuh sebagai rasul yang pertama itu berkaitan dengan penduduk bumi. Sebab di zaman Nabi Adam tidak ada penghuni di bumi ini melainkan keluarganya saja, jadi kerasulan Nabi Adam ibarat pendidikan untuk anak-anaknya. Juga mengandung pengertian bahwa kerasulan Nabi Nuh itu untuk anak-anaknya dan selainnya yang sudah menyebar di beberapa daerah. Adapun Nabi Adam, kerasulannya hanya terbatas pada anaknya dan mereka dalam satu daerah saja. Adapun tentang Nabi Idris terjadi masalah, karena keberadaannya sebelum atau sesudah Nabi Nuh diperselisihkan.” (Fathul Bari, 6:418)
2. Al-Qadhi Iyadh berkata, “Bila Nabi Idris itu adalah Nabi Ilyas dari Bani Israil maka berarti ia hidup sesudah Nabi Nuh, sehingga benarlah bahwa Nabi Nuh adalah seorang nabi dan rasul yang pertama dan Nabi Idris pun juga seorang nabi dan rasul. Adapun Nabi Adam dan anaknya Syits, sekalipun juga seorang rasul, tetapi hanya terbatas pada anak-anaknya dan keluarganya; mengingat saat itu belum ada orang kafir. Keduanya mengajarkan iman dan taat kepada Allah Ta’ala. Lain lagi dengan Nabi Nuh, ia diutus kepada orang-orang kafir yang sudah mulai ada di bumi. Dan inilah barangkali pedanpat yang lebih dekat bahwa Nabi Adam dan Idris ‘alaihissalam keduanya bukanlah seorang rasul melainkan keduanya nabi.” (Syarh Muslim oleh Imam an-Nawawi, 3:55)
Sumber: Majalah Al-Mawaddah, Edisi 11 Tahun ke-1 Jumadal Ula 1429/Juni 2008
Artikel www.KisahMuslim.com
Mata Iblis Ditusuk Jarum Oleh Nabi Idris as